Sabtu, 31 Desember 2011

kebingungan hidup menjelang "tahun baru"

dialog 1 (pada suatu malam minggu menjelang isa di penghujung bulan november, lokasi: angkot, di dalemnya ko, bukan di atasnya)

mba      : itu orang-orang lagi pada ngapain si pada pake putih-putih bawa obor?
saiah     : oh....taun baruan, mb'... maghrib ini kan masuk 1 muharram.
mba      : ooohhhh (lebih panjang oh-nya) ... saiah ko ga tau ya.. 
              hmmm... emang taun baru mulainya magrib ya?... (sambil nyengir cuek)
saiah     :    ........!@#$%^&*(@#$%^........... 
              (bingung, ga ngerti kenapa ada orang muslim yang ga tau taun barunya sendiri)

dialog 2 (pada suatu malam minggu menjelang isa di penghujung bulan desember, lokasi: jalan antah berantah)

saiah    : ni orang pada ngapain si, bawa-bawa terompet, menuh-menuhin jalan aja?
mba     : taun baruan lah sai (panggilan buat saiah maksudnya..), masa ngamen berjamaah?
saiah    : kirain, sekalian.... (sambil nyengir, cuek)
mba     : .........!@#$%^&*()_)(*.......
             (tampang bingung... kenapa ada makhluk yang ga inget kl besok 1 januari)

dialog 1 saiah bingung. dialog 2, si mba'nya yang bingung
2 dialog, kalian bingung? he13x...

saiah muslim, si mba-nya juga muslim... kenapa masing-masing bisa beda taun barunya coba?....

emang super aneh saat ternyata sekarang sekalipun sama-sama muslim, satu tuhannya: Allah, satu Rasulnya: Muhammad saw, tapi taun barunya beda, kayak yang tinggal di planet yang beda aja...

padahal dah jadi kesepakatan (ijma') sahabat, saat Umar ra, yang waktu itu menjabat sebagai Khalifah menetapkan 1 muharram sebagai awal penanggalan buat kaum muslimin... kenapa juga kaum muslimin masih nyari-nyari dan ngikutin ummat lain buat nentuin tanggal? karena ternyata urusan ini ga bisa dianggap sepele yang "gitu doang".

nentuin tanggal dalam islam, bukan sekedar buat tahu kapan gajian..he13x.. tapi berkaitan sama ibadah kita... beda sehari aja yang halal jadi haram, yang haram jadi halal.
nentuin kapan mulai puasa ramadhan, kapan lebaran, kapan wukuf di arafah, dll, termasuk kapan taun baru buat kaum muslimin... semuanya mesti pake penanggalan hijriyah, sodara-sodara... bukan kalender masehi!!!

dan kalo kita balik ke urusan taun baruan... mesti lebih waspada lagi, karena urusannya bisa lebih ribet lagi kalo sampe kita juga ikut-ikutan segala ritual menyambut taun baru masehi....
bukankah Rasulullah saw dah mewanti-wanti:

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan itu". (HR. Abu Daud)

berabe banget kan kalo nanti di akhirat, kita ga diakuin jadi ummatnya Muhammad saw, karena kita dah dinilai termasuk goolongan umat lain? ummat yang menyia-nyiakan waktu dalam ritual meniup terompet berjamaah setiap tengah malam 31 desember? na'udzubillahi min dzalik...

jangankan pergantian taun baru masehi, bahkan pergantian tahun baru hijriyah pun, kita ga pernah diajarin buat merayakannya, yang diajarkan para sholihin adalah berdoa saat pergantian tahun, akhir dan awal tahun... ga ada ritual perayaan apapun. karena jelas buat kaum muslimin, hari raya itu hanya dua: iedul fitri dan iedul adha:

“Ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main di hari raya itu pada masa jahiliyyah, lalu beliau bersabda: ‘Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bermain di hari itu pada masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah menggantikannya untuk kalian dengan dua hari yang lebih baik dari keduanya, yaitu hari raya Idul Adha dan idul Fitri.’” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’I, dan Al-Baghawi)

so... jangan terjebak kawan!!!... tak ada yang istimewa dalam pergantian waktu dari tanggal 31 desember menuju 1 januari, kecuali keistimewaan bahwa Allah masih menyediakan waktu kita untuk beramal kebaikan, penambah bekal kehidupan kita yang hakiki kelak di akhirat...




Jumat, 30 Desember 2011

kimia "karbon"

tenang sodara-sodara, saiah bukan mo ngbahas panjang lebar soal kimia organik ko....
maksudnya kimia karbon disini beneran cuma mo ngomongin karbon tho'... :D

seperti yang kita udah pada tahu (sotoy....yang belum tahu, biar saiah kasih tempe) karbon di alam punya 2 allotropi (bentuk beda, jadi sifat beda juga), yaitu grafit dan intan... 
pasti dah pada ngeh dong beda sifatnya dimana? kalo yang pada belom tahu grafit itu apaan, silahkan ambil pensilnya masing-masing... nah item-item buat nulis itu lah yang namanya grafit, sodara-sodara or kalo mo lebih deket lagi tinggal bakar aja kayu apapun dan anda akan segera mendapatkan arang alias grafit... hitam, cenderung lunak dan harganya..hmm...gope dua dapat ga ya?...

sodara kembar dari grafit, yaitu intan (yang namanya intan jangan protes karena ga ngerasa punya kembaran). belum tahu juga intan itu apaan?...tinggal cari ke toko perhiasan yang namanya berlian (nah lho, tadi katanya intan, sekarang ko jadi berlian...terserah saiah dong, berlian itu kan intan yang udah diasah buat jadi perhiasan)...sekalipun kebanyakan intan juga dipake buat industri, alat pemotong kaca, mata bor pertambangan minyak bumi, dll.... bening berkilau silau, kerasnya na'udzubillah dan harganya pun jangan harap bisa dapet 10 rebu sekilo....


intan dan grafit...keduanya sama-sama cuma tersusun dari satu jenis unsur, yaitu karbon...
trus kenapa dua sodara kembar ini begitu berbeda??.... bukan karena salah bunda mengandung tentu... perbedaannya hanya karena perbedaan jalan yang ditempuh keduanya.. (cieee...)
arang or grafit mempunyai susunan amorf, tak beraturan, rapuh dan mudah diperoleh, tanpa banyak usaha...
sementara intan strukturnya berbentuk kristalin yang tersusun sangat rapih, kuat, ditempa alam selama bahkan milyaran tahun dalam tekanan perut bumi...

seperti itu jugalah kita....sama-sama manusia. dengan potensi yang sama... tapi akan terlihat perbedaan kualitas dan nilai kita. bukan karena kita sama-sama manusia yang hidup dan menunjukkan ciri-ciri kehidupan, tapi karena tahannya kita terhadap ujian selama kita hidup di dunia. Dengan itulah kita semakin kuat, dan semakin bernilai, bukan saja di mata manusia, tapi juga di mata Pencipta manusia....

maka sungguh, saat Allah memberikan kita ujian hidup...bersyukurlah...karena itulah salah satu cara kita untuk menjadi intan, menjadi sesuatu yang lebih bernilai...


"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : 

Kami telah beriman sementara mereka tidak diuji ?. 
Dan sesungguhnya Aku ( Allah ) telah menguji orang orang sebelum kalian..."
( TQS. Al-Ankabut: 2-3 )



tentang hidup dan kehidupan

salah satu ingatanku tentang hidup adalah ingatan tentang orang-orang di sekelilingku yang "kecanduan" ng-game... :p.. kalau kalian bilang maksa, rasanya tidak juga....

bukankah:
“Hidup di dunia ini, tak lain hanya kesenangan dan permainan....".(Q.S Al-Ankabut: 64)

jadi bukankah hidup di dunia ini adalah tentang kesenangan dan permainan?
bukankah dunia memang tempat bermain?
jika hidup hanya untuk dunia saja, tanpa ikatan dengan apa yang ada setelahnya, tentulah dominan manusia akan terperangkap dalam kesia-siaan menghabiskan "jatah" hidup untuk bermain, mencari kesenangan duniawi, termasuk mungkin ng-game seharian.

sayangnya, hidup kita tidak cuma di dunia, kawan... karena ayat di atas masih berlanjut...

"...Sesungguhnya kampung akhirat, itulah kehidupan yang sebenarnya. Jika mereka mengetahui.” (Q.S Al-Ankabut: 64)

jika kita mengetahui....
bahwa hidup adalah merasa, andai hidup berarti ada, maka kita tidak hanya akan hidup di dunia, tapi juga di akhirat. dan bukankah antara kehidupan di dunia dan akhirat hanya dibatasi oleh selembar batas tipis bernama kematian? yang bahkan tidak kita tahu kapan kita akan mencapai batas itu?


rasanya tak perlu bertanya pada guru matematika kita, berapa perbandingan hidup di dunia yang hanya beberapa puluh tahun dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang tak hingga? yups! jawabannya mendekati nol!!!...
betapa tidak berartinya waktu hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan di akhirat kelak...tapi kenapa justru hidup yang beberapa puluh tahun ini menjadi penentu bagi jatah hidup tanpa batas kita di tempat pulang kita yang hakiki?...

maka sungguh terlalu besar taruhan yang kita lakukan kawan, jika kita masih menyia-nyiakan waktu penentuan kita, mengisinya dengan terlarut dan terlena dalam permainan mencari kesenangan duniawi.... sedikit jatah waktu kita menyiapkan bekal dalam perjalanan pulang kita...

(semoga menjadi pengingat bagi diri....)



Rabu, 28 Desember 2011

....adalah kimia (setidaknya untukku)

kimia itu keteraturan dan ketundukan...
bagaimana elektron mengelilingi inti atom dengan sungguh memenuhi titah Ilahi
tanpa lelah, membangun segala materi, bahkan saat materi itu berubah...
ia akan tetap teratur dan tunduk
pada hukum Allah yang telah ditetapkan pada alam...
Andai manusia hanya terdiri dari atom-atom, tentulah ia juga akan mengikuti sifat atom secara utuh, tunduk pada keteraturan aturan Sang Pencipta...
Nyatanya Allah telah mengaruniakan potensi lain buat kumpulan atom-atom bernama manusia... yaitu AKAL...yang membuat manusia mempunyai pilihan: tunduk pada aturan atau membangkang dengan membuat aturan main sendiri...
adalah pilihan hidup...
hanya tinggal dipikirkan dan disiapkan segala konsekuensinya...
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.” (QS. As-Syams : 8-9)
duhai jiwa...kembalilah pada fitrah, pada ketundukan mengikuti keteraturan Sang Pencipta...

Minggu, 25 Desember 2011

kenapa kimia kehidupan? (sebuah pendahuluan)

kalau kau tanyakan itu, bahkan aku sendiri pun menanyakannya...
dan kalau kau tetap penasaran, aku pun demikian...
sampai sekarang pun aku masih memikirkan jawaban yang tepat...

kalau kau pikir karena aku terlalu mencintai kimia?
tidak juga, aku bukan ahlinya dan masih banyak hal lain yang (rasanya...) lebih aku cintai dari kimia..
apalagi kalau kau pikir karena aku terlalu mencintai kehidupan?
jangan sampai...
merugi orang yang terlalu mencintai kehidupan sementara kematian adalah hal yang lebih pasti dari kehidupan itu sendiri...

hmmm...
sudahlah...anggap saja seperti kehidupan yang tak bisa lepas dari kimia...
kimia tak bisa terlepas dari kehidupan, aku dan kau... (suka d**c**... :p).
maka apapun yang aku dan kau pikirkan tentang keduanya, biarkan saja mengalir mengisi halaman-halaman kosong catatan kehidupanku...