ga maksud ga sopan sama yang namanya anida. maaph-maaph ya. karena
yang saiah maksud tokoh kita kali ini adalah: sianida (plis ga pake dipotong jadi si anida).
kenapa bahas yang ini dulu (sekarang?!)?
pengen aja…he13x, terserah saiah dong...
mungkin karena saiah baru baca detektif conan lagi (padahal minimal
sebulan sekali juga baca kali), yang kebetulan sianida yang lagi jadi tersangka
utamanya. n sebenernya lumayan banyak si kalo di DC mah yang jadiin sianida
sebagai racun pembunuh, termasuk DC no 26 yang paling diinget, soalnya conannya
lagi jadi shinichi…he13x…ga nyambung…#abaikan
Agatha Christie (Hercule Poirot maksudnya) juga nanganin kasus
pembunuhan Rosemary di Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide) karena lagi-lagi
sianida jadi senjata pembunuhnya. intinya mah sianida emang biasa jadi
seleb-nya racun pembunuh di cerita-cerita detektif yang secara sengaja emang
saiah sukai sangat...
Nah buat nambah info, sekalian aja coba kita bahas senyawa yang
satu ini…
Sianida adalah
kelompok senyawaan yang mengandung gugus C≡N. Senyawaan ini merupakan zat
beracun yang sangat mematikan. Inget ya sekali lagi ga usah motong suku kata di
“si dan anida”…karena temen saiah yang namanya anida sama sekali bukan psikopat
buronan RSJ yang maniak happy tree friends, atau mungkin sejenis makhluk yang bahkan
tatapannya aja mematikan kayak basilisk di Harry Potter n the chamber of secret…ga
sama sekali, sodara-sodara…(eh kita lagi bahas apaan si?...ok…kembali ke
sianida…)
Sianida dah
dikenal sebagai zat pembunuh sejak berabad-abad lalu (yailah masa berabad-abad
kemudian?...gimana kenalannya?...). Efek dari sianida ini sangat cepat dan
dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit. Efek utama
sianida adalah menghambat respirasi seluler, yang mencegah tubuh terkena
oksigen. Sianida dalam bentuk hydrogen sianida (HCN) berada dalam bentuk cairan
tidak berwarna atau biru pucat yang mudah menguap. Bentuk lain dari sianida
ialah natrium sianida dan kalium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna
putih.
Identifikasi
senyawa sianida sendiri baru dilakukan pada tahun 1782 oleh ahli kimia yang berasal
dari Swedia, Scheele, yang kemudian meninggal akibat keracunan sianida di dalam
laboratoriumnya sendiri (hmmm…ckckck…nasib ga punya binatang percobaan: tak ada
kelinci, diri sendiri pun jadi…he13x..ga gitu juga kali ya..).
Pada zaman
kerajaan Romawi, sianida digunakan sebagai senjata untuk meracuni anggota
keluarga kerajaan dan orang-orang yang dianggap dapat mengganggu keamanan. Ga itu saja, Napoleon III mengusulkan untuk menggunakan sianida pada bayonet
pasukannya. Di perang dunia I, Perancis menggunakan HCN yang berbentuk gas. Selama
perang dunia II, Nazi Jerman menggunakan HCN yang mereka sebut Zyklon B untuk
menghabisi ribuan rakyat sipil dan tentara musuh.
Sekejam itukah
sianida?
Ya, sebenernya
mah, bukan sianida-nya juga yang kejam kalo dipake ngebunuh banyak orang. Semuanya
juga tergantung sama orang yang manfaatin senyawa ciptaan Allah dengan potensi
membunuhnya ini buat apaan. Selain buat membunuh (eh, maksdunya dipake buat
kepentingan militer), sebenernya pemakaian sianida di industry juga banyak ko.
Ratusan bahkan ribuan ton sianida dibentuk oleh dunia ini tiap harinya. Sianida
banyak digunakan untuk bidang kimia, pembuatan plastik, penyaringan emas dan
perak, metalurgi, anti jamur dan racun tikus.
Sebenernya
sianida juga banyak terdapat di makanan yang biasa kita konsumsi, kayak tomat, apel,
kentang, kacang almond, singkong, ceri, dll…tapi tenang aja karena biasanya
kandungannya kecil, jadi ga bakalan sampe bikin mati. Tapi beberapa kasus
keracunan sianida juga banyak dilaporkan setelah memakan singkong dan kacang.
Singkong pada beberapa negara yang baru berkembang masih menjadi makanan utama
dan dianggap sebagai biang kerok tingginya tropical ataxic neuropathy di negara-negara
ini…hmm…mungkin intinya mah tetep ya, kalo makan itu cukup secukupnya aja, ga
usah lebai, missal makan kacang almond 1 kg sehari sendiri doang…ngundang
malaikat maut itu mah namanya..
Penderita
keracunan sianida pada dosis tinggi akan mengalami rasa pedih pada mata, napas
tersengal dan sulit bernapas. Selanjutnya penderita akan mengalami rasa nyeri
di kepala, gangguan pernapasan, dan kecemasan. 15 detik kemudian akan segera hilang
kesadaran. Napas antara ada dan tiada sampe sekitar 5-8 menit, sampe akhirnya
beneran ga bisa napas alias meninggal.
Dalam dosis
rendah, gejala keracunan sianida baru keliatan setelah 15-30 menit. Gejalanya mulai
dari sakit kepala, sulit bernapas, cemas, keluar banyak keringat, warna kulit
kemerah-merahan, vertigo…sampe gejala akhirnya bisa ampe koma…kl dah mulai
ngerasa gejala-gejala awal keracunan, mending segera kasih antidot sianida…
salah duanya bisa natrium nitrit dan natrium thiosulfat untuk mencegah
keracunan yang lebih serius. Kalo korban dalam keadaan ga sadar, mending ikut kata iklan obat: bila sakit berlanjut, hubungi dokter (ga perlu hubungi malaikat maut, itu mah bisa datang tanpa diundang), segera ditata laksana di rumah sakit karena bila terlambat dapat berakibat
kematian.
Hmm...jd inget
lagi kasus DC no berapa ya lupa…pelakunya make tiosulfat buat netralin sianida.
Tapi tiosulfatnya ditaro di sapu tangannya gitu… jadi conan bisa ngebuktiin kl
sapu tangan itu barang bukti pelaku ngeracunin dengan netesin larutan iodine di
saputangan yang dah mengandung tiosulfat…karena iodine yang harusnya warnanya coklat
ungu merah ga jelas gitu jadi tak berwarna kalo di larutan tiosulfat…hmmm…jadi
inget prinsip-prinsip pesan rahasia waktu festival kimia (FCF) di sekolah
beberapa tahun silam….
Baiklah sampe
di sini dulu kenalan sama salah satu senyawa kimia kita….insyaallah akan
dilanjutkan dengan info-info lainnya yang berhubungan or ga berhubungan sama
kimia, tapi tetep saiah paksain posting….okeh?... c u.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar